Sabtu, 05 Juli 2008

Semburan Lumpur Muncul di Jakarta Utara

JAKARTA - Semburan air bercampur lumpur hitam setinggi 20 Cm keluar dari Kali Tunjungan, Kamal Muara, Jakarta Utara. Sejak seminggu lalu diameter semburannya kian bertambah menjadi 50 Cm dan membuat warga sekitar resah, karena berada di bawah aliran listrik.

Menurut Suyatno (60), dirinya pertama kali melihat semburan tersebut Minggu malam 29 Juni lalu. Ketika dirinya sedang mencuci piring bekas pakai pelanggan dirinya melihat air kali yang sedang tinggi tersebut bergoyang. Selain itu ada suara bergemuruh seperti ombak yang pecah di pinggir pantai.

"Saya kira ada tikus yang keluar, namun kok tidak ada suara cicitan tikus," katanya, Jumat (4/7/2008).

Akhirnya setelah didekati, terlihat ada gelagak air dari bawah. Namun saat itu dirinya tidak tahu pasti apa yang terjadi karena takut terbawa arus kali. Setelah air kali menyurut terlihatlah ada semburan air bercampur lumpur berdiameter 10 Cm. Peristiwa tersebut pun langsung menjadi tontonan warga sekitar.

"Air semburan terasa dingin dibandingkan dengan air kali," katanya.

Semburan tersebut awalnya menjadi tontonan menyenangkan bagi warga dan pengendara bahkan sampai memacetkan arus lalu lintas. Namun ketika seminggu berlalu dan diameter semburan bertambah menjadi 60 Cm dan mencapai ketinggian 20 Cm warga pun resah. Apalagi semburan tersebut berada di bawah aliran listrik bertegangan 20.000 volt.

"Bahkan ada ibu-ibu yang pingsan karena membayangkan semburan tersebut membesar seperti lumpur Lapindo dan bisa meledak karena dekat tegangan tinggi," tuturnya.

Akhirnya semburan tersebut dilaporkan ke kelurahan. Menurut Kepala Seksi Prasarana Umum Kelurahan Kamal Muara Yulianto, sepengetahuannya tidak ada pipa gas atau kegiatan pengeboran di lokasi kejadian. Dirinya meresahkan ada kegiatan di salah satu pabrik di sekitar lokasi sehingga menyebabkan semburan ini.

"Ada pabrik pembuatan granit dan pergudangan yang menyimpan beragam peralatan. Namun di antara mereka tidak ada yang merasa bertanggung jawab atas semburan ini," katanya.

Akhirnya pihaknya langsung mengirim surat ke Walikota Jakarta Utara, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta dan Jakarta Utara serta Dinas Pertambangan. Menurut Kepala BPLHD Jakarta Utara Iswardi Mudahan, pihaknya telah mengambil sampel cairan tersebut dan hasilnya akan diketahui 15 hari lagi. Pihaknya belum dapat memastikan apakah semburan tersebut bercampur gas yang mempunyai daya ledak atau tidak.

"Potensi adanya kandungan gas tetap ada. Oleh karena itu kami mengharapkan warga sekitar jangan terlalu dekat dengan semburan," ungkapnya.

Iswardi mengatakan, selain adanya kebocoran gas, semburan air bercampur lumpur tersebut dapat terjadi karena ada pergerakan di dalam bumi. Oleh karena itu, saat ini pihaknya masih berkonsultasi dengan ahli geologi untuk memastikan asumsi tersebut.
http://news.okezone.com

0 Comments: