JAKARTA, SABTU - Semburan lumpur yang muncul di sekitar Kali Tunjungan di Jalan Kamal Muara RT 05 RW 02, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, meresahkan warga sekitar. Memasuki hari kelima, semburan semakin tinggi.
Awalnya semburan yang terjadi di bawah menara listrik bertegangan 20.000 volt itu cuma 10 cm, tapi kemarin bertambah tinggi kira-kira 60 cm. Sebagian warga menghubungkan kasus tersebut dengan musibah lumpur Lapindo. ”Ya takut Mas. Kalau seperti lumpur Lapindo kan ngeri banget,” kata seorang warga.
Kepala Seksi Prasarana Umum Kelurahan Kamal Muara Jakarta Utara Yulianto mengatakan, kejadian ini adalah kali yang pertama. Yang mengherankan, kata dia, di daerah ini tidak ada galian tambang atau perusahaan yang bergerak dalam bidang pengeboran. ”Kalaupun ada pabrik, itu pabrik besi dan granit,” katanya.
Menurut Yulianto, kejadian ini sudah dilaporkan ke kecamatan, Dinas Pertambangan dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara dan Provinsi DKI Jakarta. ”Saat ini belum ada informasi mengenai sebab-sebab munculnya lumpur tersebut,” katanya.
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara Iswardi Mudahan sudah mengambil sampel lumpur tersebut. ”Kita butuh waktu sekitar 15 hari untuk mengetahui hasilnya. Nanti setelah kita teliti di laboratorium akan diketahui unsur apa yang terkandung di dalamnya,” ujarnya.
Meski belum diketahui penyebabnya, lanjut Iswardy, apabila ada semburan pasti ada yang menggerakkan. ”Gerakan ini salah satunya bisa berasal dari dalam tanah. Oleh karena itu perlu ahli geologi untuk dapat memastikannya,” kata Iswardy.
Iswardy meminta agar warga tidak mendekati lokasi. Meskipun tidak mengeluarkan bau, potensi adanya gas tetap ada. ”Gas itu ada yang berbau dan ada yang tidak,” ungkapnya.
Minyak tanah
Sementara itu warga RT 03 RW 06 Kelurahan Arcamanik Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, digegerkan dengan ditemukannya genangan minyak tanah di selokan di tengah permukiman warga. Genangan minyak tanah itu pertama kali ditemukan Wawan Erawan (45), warga setempat. Saat Wawan melintas di pinggir selokan, ia mencium bau minyak tanah. Ternyata di selokan itu terdapat genangan air. Padahal sejak sepekan terakhir selokan yang lebarnya sekitar 1,5 meter itu kering.
Melihat genangan air yang berbau minyak tanah itu, Wawan langsung mendekat dan mengambilnya. ”Pas dicium ternyata benar bau minyak tanah,” ujar Wawan. Tak lama kemudian, beberapa warga berdatangan ke lokasi. Dan beberapa jam berikutnya, warga RW 06 geger. Banyak warga di luar RT 03 berdatangan ke lokasi karena penasaran ingin membuktikan genangan minyak tanah tersebut.
Selokan itu berjarak sekitar 300 meter dari jalan utama Kelurahan Cisaranten Endah, tepatnya di pinggir lapangan RW tersebut.http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/05/07094877/semburan.lumpur.di.kamal.meninggi.
Sabtu, 05 Juli 2008
Semburan Lumpur di Kamal Meninggi
Diposting oleh kusumo kuwe jenengku lha surojoyo kuwe jeneg Desaku di 14.22
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Post a Comment