Sabtu, 05 Juli 2008

Semburan Lumpur di Kamal Meninggi

JAKARTA, SABTU - Semburan lumpur yang muncul di sekitar Kali Tunjungan di Jalan Kamal Muara RT 05 RW 02, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, meresahkan warga sekitar. Memasuki hari kelima, semburan semakin tinggi.

Awalnya semburan yang terjadi di bawah menara listrik ber­­­tegangan 20.000 volt itu cuma 10 cm, tapi kemarin ber­tambah tinggi kira-kira 60 cm. Sebagian warga menghu­bungkan kasus tersebut dengan musibah lumpur Lapindo. ”Ya ta­kut Mas. Kalau seperti lum­pur Lapindo kan ngeri banget,” kata seorang warga.

Kepala Seksi Prasarana Umum Kelurahan Kamal Mua­ra Jakarta Utara Yulianto me­ngatakan, kejadian ini adalah kali yang pertama. Yang meng­herankan, kata dia, di daerah ini tidak ada galian tambang atau perusahaan yang berge­rak dalam bidang pengeboran. ”Kalaupun ada pabrik, itu pa­brik besi dan granit,” katanya.

Menurut Yulianto, kejadian ini sudah dilaporkan ke ke­ca­matan, Dinas Pertambangan dan Badan Pengelolaan Ling­kungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara dan Provinsi DKI Jakarta. ”Saat ini belum ada informasi mengenai sebab-sebab munculnya lumpur ter­sebut,” katanya.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara Is­war­di Mudahan sudah meng­ambil sampel lum­pur tersebut. ”Kita butuh waktu sekitar 15 hari untuk me­ngetahui hasilnya. Nanti setelah kita teliti di laboratorium akan diketahui unsur apa yang terkandung di dalamnya,” ujar­nya.

Meski belum diketahui pe­nye­babnya, lanjut Iswardy, apabila ada semburan pasti ada yang menggerakkan. ”Gerakan ini salah satunya bisa berasal dari dalam tanah. Oleh karena itu perlu ahli geo­logi untuk dapat memastikannya,” kata Iswardy.

Iswardy meminta agar warga tidak mendekati lokasi. Meski­pun tidak mengeluarkan bau, potensi adanya gas tetap ada. ”Gas itu ada yang berbau dan ada yang tidak,” ungkapnya.

Minyak tanah

Sementara itu warga RT 03 RW 06 Kelurahan Arcamanik Endah, Ke­camatan Arcamanik, Kota Ban­dung, digegerkan dengan di­temukannya genangan mi­nyak tanah di selokan di te­ngah permukiman warga. Ge­nangan minyak tanah itu pertama kali ditemukan Wawan Erawan (45), warga setempat. Saat Wawan melintas di pinggir selokan, ia mencium bau minyak tanah. Ternyata di selokan itu terdapat genangan air. Padahal sejak sepekan terakhir selokan yang lebarnya sekitar 1,5 meter itu kering.

Melihat genangan air yang ber­bau minyak tanah itu, Wawan langsung mendekat dan mengambilnya. ”Pas dicium ternyata be­nar bau minyak tanah,” ujar Wawan. Tak lama kemudian, beberapa warga berdatangan ke lo­kasi. Dan beberapa jam be­rikutnya, warga RW 06 geger. Ba­nyak warga di luar RT 03 ber­datangan ke lokasi karena penasaran ingin membuktikan ge­nangan minyak tanah tersebut.

Selokan itu berjarak sekitar 300 meter dari ja­lan utama Kelurahan Ci­sa­ran­ten Endah, tepatnya di ping­gir lapangan RW tersebut.http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/05/07094877/semburan.lumpur.di.kamal.meninggi.

0 Comments: