Minggu, 18 Mei 2008

6 Mahasiswa Tersangka, UNM Dijaga Ketat

MAKASSAR, BKM -- Sebanyak 6 mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang ditangkap pada bentrokan di kampus mereka, Kamis (16/5), akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan status baru ini dilakukan setelah mereka menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Makassar Timur.
''Enam mahasiswa itu sudah dinyatakan sebagai tersangka. Mereka dikenakan tindak pidana ringan (Tipiring). Tidak menutup kemungkinan keenamnya akan dikenakan tindak pidana murni,'' kata Kapolresta Makassar Timur, AKBP Kamaruddin di ruang kerjanya, kemarin.
Menurut Kapolresta, enam mahasiswa itu telah melakukan pelanggaran dengan melakukan aksi unjukrasa yang mengganggu ketertiban umum. Meski mereka telah mengantongi izin untuk berunjukrasa, namun aksi mahasiswa menyalahi prosedur yang telah ditetapkan.
Jika terbukti melakukan tindak pidana murni, sambung Kamaruddin, bukan hanya enam mahasiswa yang bertanggungjawab dalam bentrokan itu. Tapi juga, koordinator aksi akan diproses secara hukum pidana.
"Ada seorang warga sipil yang kena batu lalu melapor ke polisi. Makanya kita jadikan dia saksi, sehingga proses penyidikan tetap berlanjut," tegasnya.
Meski enam rekannya telah diamankan polisi dan dinyatakan sebagai tersangka, belasan mahasiswa UNM masih menggelar aksi unjukrasa di depan kampusnya, kemarin. Mereka membakar ban bekas di tengah jalan AP Pettarani.
Dalam aksinya, mahasiswa masih pada tuntutan sebelumnya yang menolak kenaikan harga BBM. Bukan hanya itu saja, mereka juga meminta aparat kepolisian agar melepaskan rekannya yang ditahan.
Hampir dua jam aksi yang dikoordinatori Herman ini berlangsung. Meski arus lalulintas sempat macet, beberapa polisi hanya melakukan pemantauan dari jauh, sekaligus melancarkan arus lalu lintas dengan mengalihkan sebagian kendaraan di jalur alternatif lainnya.
Sementara itu, mengantisipasi maraknya aksi unjukrasa menolak kenaikan harga BBM, Polresta Makassar Timur (Maktim) menyiagakan 900 personel. Mereka adalah gabungan dari Polwil, Polda dan Polresta Maktim. Selain itu, ada dua unit mobil water canon juga disiapkan.
Hingga kemarin, puluhan aparat kepolisian masih berjaga-jaga di sekitar kampus. Sebagian mengenakan pakaian safari. Sementara personel yang berseragam lengkap, disiagakan sekitar 300 meter dari kampus.
"Kami sudah memiliki strategi dalam menangani aksi unjukrasa mahasiswa. Jika dirasa personel dari Polresta Makassar Timur kurang dalam menangani aksi mahasiswa, kita akan mengerahkan personil tambahan dari Polwiltabes dan Polda. Apalagi kawasan timur Makassar adalah daerah rawan aksi unjukrasa mahasiswa," jelas Kamaruddin.

0 Comments: