Selasa, 11 November 2008

Cita Cita Hari ini














Elingo Ngger kowe iku bakale mati
Sebuah syiar Islam oleh Sunan Kalijogo yang ditujukan bagi para pemuda—pemuda nakal menjadi asal muasal dari tari lengger, Dengan satu orang penari wanita dengan kostum yang gemerlap yang di kelilingi beberapa pemuda menggambarkan suasana masuknya Islam pada saat itu. Lenggak –lenggok lengger dengan luwes diiringi gamelan yang mengalun indah menghanyutkan para penari lainnya membentuk suatu suasana mistis dan exotis.


Seberapa jauh perbedaan impian dan kenyataan
Seberapa luasnya samudera dalam sepasang mata
Seberapa tinggi mimpiku dikala hiasi tidurku
Impian akankah sebuah angan yang menjadi nyata
Bersujudku dalam rengkuhan malam
Berlinang air mata dalam sunyinya malam
Berteman dengan nyanyian pengantar ketenangan
Mengharap keridhoan Illahi dalam bimbing aku
Mencoba mengerti arti penciptaanku
Mencari jati diri kehadiranku
Namun Teriakan jiwa manusia terlahir dari dalamnya dada
Teriakan danTerjemahan hati, sampai kapan akan kudengar lagi
Terjemahan hati, kapankah bersuara nyaring kembali
Terjemahan hati, akan terdengar suara yang hakiki
Segera ku bangun dan kuturun dari tempat tidurku
Ku kejar impian yang sejati ini
Darah pagi setelah ku bangun ini
Darah Mangalir dalam nadi terlontar dalam aksara
Berjalan dengan nurani berpegang pada kebenaran
Suara dalam batin ini suarakan teriakan jiwa
Haruskah yang bersuara nyaring terlahir dari hati
Apakah kejujuran akan selalu terasa pahit dihati
Perlukah aku berteriak pada kepalsuan
Hanya teriakan jiwa yang mampu menjawabnya
Kini ahir nya harus mandiri mencapai kehidupan kelak nanti membina keluarga yang sejati

Kamis, 09 Oktober 2008

Fenomena mudik Ke kampung Halaman

Fenomena mudik yang ditandai dengan membludaknya penumpang kendaraan umum adalah budaya khas setiap tahun masyarakat muslim Jawa Indonesia dalam menyambut datangnya Idul Fitri, yang populer dengan sebutan lebaran. Di setiap terminal, pelabuhan, stasiun, bahkan bandara selalu tampak membludak manusia, seolah-olah mudik lebaran merupakan bagian ”ritual” puasa
Di kampung halaman inilah manusia dapat kembali bersahabat dengan ”ruang” dan ”waktu”. Ruang betul-betul menjadi lokus di mana manusia urban kembali menghayati waktu dalam bentuknya yang utuh dan komplit dalam tiga dimensi; masa lalu, masa kini, dan masa datang. masa silam yang telah terlewat dan yang telah membentuk sebagian besar kediriannya. Di titimangsa itulah kemudian masa kini hadir sebagai sebuah persambungan sejarah, di mana setiap orang dapat mengukur kembali segenap laku hidupnya: sudahkah cita-cita dan harapan yang dianyam sejak dahulu itu tercapai? Namun peristiwa itu sendiri secara ritual dapat berbeda penghayatannya, namun pada prinsipnya sama saja, yakni ingin tetap berada pada akar budayanya, meskipun pada kesehariannya senantiasa bergesekan dengan budaya asing yang mungkin bertolak belakang dengan yang kita inginkan.Mudik lebaran itu terdiri dari orang jawa melayu sunda dst bahkan seluruh indonesia bagi yang beragama Islam hampir mengalami namanya mudik lebaran ini , saya juga mengalami-nya heheheh nah ini dia ceritanya ketika saya pulang ke wonosobo dari jakarta bersama adik saya dengan naik mobil sinar jaya dari pinag ranti menuju wonosobo hampir sehari semalam , padahal nurmalnya cuma 8-9 jam yha tergantung supir nya membawa mobil tersebut begitulah kurang lebih nya kalo naik sinar jaya dari jakarta ke wonosobo kalo dari jakarta jam 4 atau jam 5 sampai wonosobo jam 3 an /jam 4 pagi ini kurang lebih nya lhoo heheh , Nah pas menjelang lebaran kemarin itu lebih dari itu dari jakarta jam 1 siang sampai wonosobo jam 10 pagi bayang –kan betapa macet nya di jalan ... tapi ya di nikmatin aja namanya mau ketemu keluarga sanak saudara teman dan yang lain lahhh heheheh ....sesampai wonosobo hari lebaran kurang 1 hari lagi senag rasanya sudah berkumpul bersama keluarga teman tetangga saling bertanya bagai mana di jalan yha tentunya macet lahh jawab ku , nah tibanya malam takbiran luarbiasa kekompakan dan semarak kemenangan di bulan yang Fitri bertakbir keliling mengelilingi kampung dan keluar ke jalan raya mengelilingi alun – alun wonosobo begitu padat nya ribuan orang bertakbir keliling mengumandangkan hari kemenangan ,sampai ahirnya kembali ke rumah masing masing ada yang bergadang ada yang tidur karena kecapean tibalah sang fajar membawa kemenangan kita bersama keluarga tetangga dan semua orang menuju mahjid untuk Solat Idul Fitri bergema Takbir berkumandang,,bedug bersahut2an,,begitu syahdu hari kemenangan, subhanallah,,manusia2 menitikkan air mata,,takbir ingatkan kita akan dosa2,,hati kecil kita meratap,,sadari kekuasaan Allah Subhanahuwata'ala,,betapa makhluk hina ini hanya segumpal tanah yg lebih kecil dari titik hitam di bawah kebesaran-Nya,,betapa hidup ini telah bermandikan dusta dan dosa,,betapa nista dan kotornya jiwa ini,,dipenuhi kesalahan, kekhilafan, ketololan, kemunafikan, dan sejuta kekurangan,, maka, di hari yang fitri , bersama kumandang takbir membahana dalam hati dan jiwa,, dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati,,aku bersimpuh di hadapan-Nya, memohon ampunan atas dosa2,menitikkan air mata,setelah solat telah selesai berjabat tangan telah selesai diiringi takbir di dalam mahjid kini kembali ke rumah , setelah sampai kerumah tradisi keluarga aq bersungkem kepada kedua orang tuan nenek … gak sungkem ma kakek karena kakek dah gak ada serta sungkem pakde serta bude setelah selesai bersungkeman sama keluarga kini saatnya bersungkeman kepada Piyayi sepuh di kampung saya ya itu saudara saudara dah sesepuh di desa kami yang mana kita tak lupa meminta doa agar dijauhkan dari bilahi serta di dekatkan dari rezeki serta biar di doakan cepat dapat jodoh bagi yang masih jomblo hixixixi,nah usai sudah bersungkeman ke piyayi sepuh , badan capek sekali pulang lalau tidur hari kedua kini bersilatur rahmi kepada keluarga yang terjauh2 ke wonosobo kota ke pawulon , ngawis kepil usai sudah bersungkeman kepada family keluarya piyayi sepuh yang jauh tibalah malam hiburan yang meghibur masyarakat surojoyo dan sekitarnya yaitu kuda lumping / biasa di sebut tari topeng , yang memeriahkan lebaran tahun ini namun sayangnya hujan mengiringi pentas kesenian budaya jawa ini namanya kudalumping/ tari topeng hehehe tari topeng ini di asuh oleh sesepuh namanya Mbah warsono tepatnya di tiparan surojoyo ini usai pertunjukan aq kembali kerumah tidur riya walaupun orang tua marah2 karena tak boleh keluar hehehhe ….. hari berganti telpon berdering memangil saya untuk mengangkat telpon tersebut ternyata rombongan dari selawi telah sampai di sapuran berarti kurang lebih 15 menit sampai di rumah setelah sampai di rumah bersungkem riya ada juga saudara saya yang habis sungkem di wejangin / di tuturi bahasa jawanya kalo indonesianya diberi nasehat sama embah nya agar kelak nanti jadi cucu yang berguna bagi keluarga dan bangsa serta jadi orang sukses nantinya ( amin ) dst setelah itu ke makam untuk nyekar aq pun mengantar nya ke makam tadinya mau jalan kakai kemakam nya untuk nyekar berhubung pada enggak mau karena jauh ahirnya pun bawa mobil dan mobil di parkir di pinggir jalan setelah masuk makam baca surat yasin dst ternyata langsung hujan besar sekali kita pada lari semua menuju mobil yha lumayan coba kalo gak bawa mobil dan jadi jalan kakai heheh ,,,walaupun lumayan jauh sih dari makam ke jalan raya heheh yha sempat basah lah rambut dan bajunya mah heheh , hari berganti hari telpon berdering kembali diangkat olah ibu saya ternyata dari kaka yang tidak pulang ke surojoyo karena pas banget memasukin / buka kunci rumah nek wong jawane ngeleboni umah ngono lah hehehe kakak mengatakan kapan kusumo dan totok mau ke Tegal binggung saya menjawab nya ahirnya di putuskan esok harinya berangkat dari wonosobo jam setengah 1 sampai tegal jam setengah 7 malam kaka saya cemas sekali tiap detik telpone terus bahkan saya masih di pemalang udah nungguin di depan gerbang komplek nya lumayan jauh sih dari gerbang komplek rumah kaka ke rumah kaka sekitar 5 menit hehe naik motor , sampai sudah kerumah kaka langsung tidur gak pakai mandi karena capek hari ahirnya hari berganti saya berangkat kejakarta sendirian Karena adik aq masih kangen selain kangen juga ada keperluan sibuk nyari orang untuk ke Jakarta walaupun aq membantunya namun susah juga ,ahirnya saya berangkat kejakarta sendirian dengan naik travel nama tidak perlu saya sebut kan karena brengsek sekali sampai saya berantem gara2 uang kembalian saya gak mau mengembalikanya uang kembalian ku katanya udah dikembalikan padahal saya belum menerimanya dan bahkan sopir travel mengancam mau membunuh salah satu penumpang karena penumpang tersebut berangkat dari jawa tengah tepatnya dari Kendal jam 11 siang jam 8 malah baru di berebes padahal mengejar masuk kantor agar bias istirahat karena travelnya kebanyakan berhenti , ahirnya si sopir travel aq tantangi busetttt heheh heheh sok gaya uiii sok jagoan uiiii tapi kenyataan sampai para penumpang yang tadinya beli tiket pas lagi berhenti di berebes karena mau memakai jasa travel itu jadi gak jadi 3 orang Karen akatekutan kalo nanti hal yang sama terjadi kepada ke3 orang tersebut , setelah perang mulut ahirnya si sopir travel mengembalikan uang kembalian saya setelah aq dorong dadanya dan aq berkata kalo gak di kembalikan uang saya saya mau ngadu ke perusahaan travel tersebut heheheh alhamdulilah uang dikembalikan dan sampai Jakarta selamat tanpa halangan suatu apapun itulah kisah sedikit tentang pulang kampung aq lebaran tahun 1429 H ini ,Allahu Akbar Allahu Akbar bergema, menyeruak ke angkasa menembus gelapnya malam Seiring hati bahagia, kembali pada fitrah(AMIN ) Bagi yang puasa tapi ya

Selamat idul fitri 1429 H, mohon maaf lahir dan batin